Rabu, 02 Januari 2013


*      FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN SISWA SD SULIT BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN
Pada garis besarnya sebab-sebab timbulnya masalah belajar pada murid dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu :
1. Faktor-faktor Internal ( faktor-faktor yang berada pada diri murid itu sendiri ), antara lain
• Gangguan secara fisik, seperti kurang berfungsinya organ-organ perasaan, alat bicara, gangguan panca indera, cacat tubuh, serta penyakit yang bertahan atau penyakit bawaan ( alergi, asma, da sebagainya ).
• Ketidakseimbangan mental ( adanya gangguan dalam fungsi mental ), seperti menampakkan kurangnya kemampuan mental, taraf kecerdasannya cenderung kurang.
• Kelemahan emosional, seperti merasa tidak aman, kurang bisa menyesuaikan diri ( maladjustment ), tercekam rasa takut, benci, dan antipati serta ketidak matangan emosi.
• Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap salah seperti kurang perhatian dan minat terhadap pelajaran sekolah, malas dalam belajar, dan sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran.
2. Faktor Eksternal ( faktor-faktor yang timbul dari luar diri individu ), yaitu berasal dari
Sekolah, antara lain :
• Sifat kurikulum yang kurang fleksibel
• Terlalu berat beban belajar (murid) dan atau mengajar (guru)
• Metode mengajar yang kurang memadai
• Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar
Keluarga (rumah), antara lain :
• Keluarga tidak utuh atau kurang harmonis
• Sikap orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya
• Keadaan ekonomi.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan diketahui penyebab kesulitan belajar siswa pada materi pecahan khususnya dalam mengoperasikan pecahan, diantaranya sebagai berikut :
1. Guru hanya menjelaskan materi pecahan tanpa menggunakan alat peraga, sehingga siswa sulit untuk memahami.
2. Keadaan kelas yang kurang kondusif dan penataan ruangan yang tidak menunjang dalam kegiatan pembelajaran ( bina sarana yang kurang mendukung )
3. Cara mengajar guru yang tidak memfasilitasi berbagai gaya belajar siswa dan sikap guru yang hanya ingin mengejar materi tetapi tidak mementingkan kepahaman siswa tersebut.
4. Teori pengajaran dari guru kurang bisa dimengerti siswa, jadi siswa merasa bingung dan tidak bisa menguasai materi dengan sepenuhnya.
5. Pandangan siswa terhadap mata pelajaran Matematika yang menganggap mata pelajaran itu sulit sehingga siswa merasa segan dan terbebani untuk mempelajarinya.
6. Adanya faktor dari lingkungan seperti masalah keluarga, dan masalah dengan teman.
7. Kurangnya konsentrasi ketika belajar matematika, yang mengakibatkan siswa kurang perhatian terhadap materi yang sedang diajarkan.
8. Kurangnya pengulangan dalam materi yang diajarkan, akibatnya siswa tidak lama mengingat pelajaran yang telah diajarkan.
9. Ketidak pahaman dengan penggunaan rumus yang diajarkan.
10. Jika dia merasa bisa dalam mengerjakan maka rasa untuk belajar tumbuh dengan dirinya, dan begitu juga sebaliknya.
11. Kurangnya motivasi dari guru dan orang sekitarnya.
12. Tidak adanya rasa semangat ketika materi yang diajarkan sulit.


*      SOLUSI YANG HARUS DILAKAKUKAN DALAM MENGATASI MASALAH BELAJAR SISWA
Adapun beberapa solusi menurut penulis, yang harus dilakukan oleh seorang guru, pihak sekolah dan keluarga dalam mengatasi masalah belajar siswa, yaitu :
1. Guru dalam menjelaskan materi pecahan harus menggunakan alat peraga dalam menjelaskan pecahan pada siswa supaya siswa lebih mudah mengerti. Misalnya dengan menggunakan uang, atau roti, apel yang dibagi-bagi menjadi beberapa bagian dan lain sebagainya.
2. Orang tua harus memperhatikan anaknya.
3. Melakukan pendekatan terhadap siswa.
4. Pencarian data tentang masalah pada siswa, yaitu dengan berkomunikasi dengan orang tua siswa dan wali kelas.
5. Melakukan konsultasi secara privat.
6. Memberikan motivasi kepada siswa agar bisa semangat.
7. Seorang guru harus provesional dalam mengajar.
8. Mengajar dengan teori yang mudah dipahami.
9. Sekolah harus melengkapi fasilitas dalam mengajar.
10. Seorang guru harus memberikan waktu luang agar siswa bisa bertanya tentang materi yang belum di mengerti.
11. Penataan ruang yang mendukung rasa simpatik akan belajar.
12. Seorang guru harus mengkondusifkan seluruh siswanya agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.